Senin, 19 Maret 2012

Racun

  Apakah kamu tau rasanya saling mencintai? Aku tidak pernah tau. Begitupun dengan rasanya memiliki, apakah kamu tau? Tentu aku tak pernah tau. Aku telah mencintaimu dari dulu.

   Dikenalkan seorang kaka kelas teman satu ekskulku. Sebut saja namanya Teh Widya.
  Saat itu aku sedang mencari seseorang yang harusnya mengisi hatiku. Aku mencari-cari orang itu, dan  Teh Widya menyarankan kamu. Katanya jika disandingkan kamu dan aku begitu cocok. Muka kita mirip. Warna kulit putih,bibir merah tebal dan Teh Widya bilang “ganteng sama cantik itu cocok.” Akupun hanya tersipu malu saat Teh Widya dengan seriusnya mengatakan itu.
  Kamipun akhirnya dikenalkan satu sama lain lewat Teh Widya. Hari pertama dia mengirimiku satu buah pesan singkat,yang isinya… “hey Ratu” , “iya ini siapa?” , “Ini Luthfi temennya Widya J ” dan seterusnya kamipun saling berkenalan lewat pesan singkat.
  Sampai pada suatu hari Ka Luthfi yang sering kusebut Kaka Ganteng itu menyuruhku untuk mendatangi kelasnya. Awalnya aku malu, tak pantas jika wanita harus menghampiri laki-laki yang baru dikenalnya. Tapi karna sedikit paksaan akupun datang kekelasnya dengan ditemani sahabatku yaitu Silo.
  Waktu itu sore-sore setelah bel pulang sekolah dan sedang hujan rintik-rintik. Kelasnya diatas sebelah lapangan tennis. Disana banyak teman-temannya. Aku malu setengah mati. Setibanya di depan kelas ka Luthfi, yang muncul malah teh Widya. Akhirnya teh Widya memanggil ka Luthfi untuk keluar kelas.
  Aku tak pernah menyangka di pertemuan pertama ini Ka Luthfi akan sangat bersikap baik padaku. Karna di sms saja terkadang dia terkesan jutek. Dan yang lebih tak kusangka lagi dia memberiku sebuah bingkisan dengan dibungkus kertas kado bermotif hati. Asalnya aku menolak karna kami kan baru saja kenal, mana mungkin bisa langsung menerima hadiah. Tapi dia memaksa dan dia berkata “ini buat tanda perkenalan ya de, jangan dulu dianggap lebih J”  ucapnya lembut. Tentu saja saat itu aku bagai ikan berenang tanpa duri-durinya. Bagai bburung terbang tanpa sayapnya. sesuatu hal yang aku bayangkan saja belum pernah tetapi malah terjadi. Akhirnya aku terima hadiah sebagai ‘tanda perkenalan’ itu.
  Sesampainya dirumah, aku membuka hadiah dari ka Luthfi. Dan kalian tau apa? Isinya adalah sebuah boneka babi berukuran kecil, berwarna merah muda dan ada pita bermotif hati diatas kepalanya. Sungguh indah. Boneka itu selalu aku simpan dipinggir bantal di tempat tidurku. Selalu menemaniku saat petang hingga malam hingga aku tertidur lelap dan akhirnya mentari membangunkanku lagi dipagi hari.
 boneka babi sebelah kanan itu hadiah perkenalan dr ka Luthfi

  
 Hubunganku dengan ka Luthfi semakin dekat. Semakin dekat dan semakin dekat. Kami sekan sudah mengerti isi hati masing-masing. Tapi sayangnya saat itu ada kaka kelas mendekatiku dan dia memintaku tuk jadi kekasihnya. Namanya Dio. Aku bingung harus memilih siapa. Disatu sisi aku telah lama dekat dengan Ka Luthfi, tapi disisi lain Ka Dio menembakku.
  Sebenarnya aku lelah jika hanya terus diberi harapan kosong. Aku lelah jika harus terus bersama Ka Luthfi yang tak pernah memberi penjelasan kemana hubungan ini akan diteruskan. Ke status berpacaran atau akhirnya hanya teman saja? Akhirnya aku menerima ka Dio tuk jadi kekasihku.
 dio
 1 bulan berpacaran, akupun putus dengan Ka Dio. Setelah putus dari ka Dio aku berpacaran dengan Ali yang satu tempat kumpul dengan Ka Luthi, BK. Aku dan Ali berpacaran 5 bulan. Jujur kadang aku masih sering ingat akan Ka Luthfi. Tapi apa mau dikata, dia hanyalah pemberi harapan kosong. Setelah putus dari Ali, aku berpacaran dengan Desma, hanya 1 bulan.
 



ali,desma
  





 Putus dari Desma, Ka luthfi mendekatiku lagi. Semuanya berubah lagi seperti dulu. Aku dan Ka Luthfi sudah seperti sepasang kekasih, saling memberi dan berbagi perhatian. Pada suatu waktu aku janji membawakannya bekal makan. Aku bersikeras untung bangun pagi, jam 4 aku bangun untuk membuat bekal ka Luthfi.
  Sesampainya disekolah, bekal yang kubawa tidak dimakannya. Ia malah sibuk bermain bola. Kesal memang. Tapi tak apalah mungkin ini yang namanya pengorbanan.
  Keesokan harinya, luthfi mengirimiku sebuah sms “de, ada sms dr temen kaka ngga?” , “hah? Dari siapa ka? Ngga ada kok” , “itu temen kaka ada yang suka sama ade, oh ga ada ya? Yaudadeh gpp de.” Deg! Tertegun hatiku saat membaca sms itu.
  Mengapa dia malah memberikan kesempatan kepada temannya untuk dekat denganku? Mengapa bukan dia saja yang mengatakan kalaulah dia yang menyukaiku? Aahh terlalu banyak pertannyaan dibenakku saat ini. Akhirnya akupun mengaggap semua itu angin lalu.
  Akhirnya sms dari teman ka Luthfi pun datang. sms dari ka Adi...

 adi

Bersambung~

Jumat, 06 Januari 2012

say'A - kau

lirik lagu ini simple tapi ngena!

Saatku menatap matamu
penuh dengan rasa akan kesedihan
kau ucapka kata yang tak sepantasnya
yang kau ucapkan pada diriku

wajar bila saat ini aku selalu membayangkan dirimu
terbayang dibenakku kau berdua dengan dirinya didepanku

kau yang slalu dihatiku hilangkan rasa sepi malam ini
kau disaat tersenyum untuknya membuat hati ini semakin tenggelam

wajar bila saat ini aku selalu membayangkan dirimu
terbayang kau bercinta dengan dirinya didepanku

kucoba tuk memahami
kau bukanlah untuk diriku..

kucoba tuk memahami
dan kini kubiarkan dia dengan dirinya..

Sabtu, 24 Desember 2011

Efek Rumah Kaca-Desember

Ini lirik lagu kesukaan saya sama mantan saya yang baru putus 13 desember 2011 kemaren, Muhamad Adi Nugraha..

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka

mengapa kau pergi dengan sahabatku?

Salahku memang dulu aku pergi meninggalkanmu dan berpaling pada sahabatmu. aku bosan jika terus menunggumu yang hanya buatku berharap berharap dan berharap. kamu tak pernah ucapkan 3 kata itu!
aku lebih memilih sahabatmu bukan karna aku mencintainya,aku hanya ingin berpaling dan mencoba lupakan kamu! aku tak pernah benar benar mencintainya. hubungan aku dan dia pun hanya bertahan 2 minggu.
yaaa,itu karna aku masih saja terus memikirkan kamu! aku tau aku pasti menghancurkan persahabatan kalian, tapi sungguh tak pernah ada maksud seperti itu.

aku selalu merindukanmu. aku hanya bisa memeluk boneka babi itu, melepaskan semua rindu yang tertimbun tak pernah tergali.mengapa aku seperti ini? mengapa aku masih memikirkanmu hingga saat ini?
aku menyesal tlah sia-siakanmu. aku  menyesal malah pergi dan berpaling.jika bisa kuulangi waktu mungkin aku akan sabar menunggu 3 kata itu, mungkin jika dulu aku tak egois kini aku denganmu, mungkin jika aku tak berpaling pada sahabatmu, kamu pasti masih bisa dekat dengnku walau sebatas teman.
tidak seperti saat ini. aku jauh sungguh jauh dari dirimu.
aku tak tau lagi sedang apa dan dimana dirimu berada. aku tak bisa lagi lemparkan senyum tanda ceria.
aku tak mampu lagi,aku tak sanggup lagi,

mungkin saat ini kamu ingin membalasku,kamu dekati sahabatku.sahabat tempat curhatku dulu, tempat curhat aku saat aku rindukan kamu saat aku slalu ingin denganmu. tapi apa? sekarang kamu malah mendekatinya.
sekarang semuanya berbalik, sekarang dia yang cerita padaku tentangmu. bukan kamu yang aku ceritakan padanya seperti dulu.
kenapa harus dia? kenapa harus sahabatku?

Hujan yang menyatukan kita

 aku duduk sendirian dibawah hujan dikoridor sekolah, menunggu hujan reda yang nanti membiaskan cahaya membentuk pelangi yang indah. entah mengapa aku selalu suka hujan.. terlebih hujan dibulan desember.
aku bisa merasakan ada kamu disini,disisiku.

 dulu kita bertemu disaat hujan.disaat kamu menjemput pacar cantikmu dan aku hanya terbelenggu dalam angan angan tuk memilikimu. hingga musim hujan berganti jadi musim panas dan hingga musim hujan lagi, kau masih tetap miliknya dan aku masih tetap menunggumu.entah suatu kebodohan atau apa, aku tak pernah bisa lepas dari bayang-bayangmu.

 hujan selalu jadi musim favoritku,saat hujan aku bisa terus mengenangmu.
saat hujan aku bisa membayangkanmu ada disisiku,saat hujan aku bisa rasakan kamu. hanya sesingkat datangnya hujan tapi sungguh aku bahagia. mungkin kamu tak pernah rasakan sepertiku.menunggu hujan datang setiap hari setiap waktu.
hanya hujan yang dapat mengobati rinduku padamu.sungguh terlalu aneh untuk kukatakan namun inilah kenyataan.
hujan yang menyatukan kita..

Gadis kecil tak berbicara


“Oaa..oaa..oaa” Terdengar suara tangisan bayi dari dalam kamar bersalin.Ternyata itu adalah suara bayi dari seorang ibu bernama Novia Nurul Danianti dan bapak Daniel Saputra Dermawan.”Anaknya berjenis kelamin perempuan pak,silahka di adzan kan terlebih dahulu.” Kata salah seorang suster.Dan di adzan kanlah bayiecil nan mungil bernama Nona Tiara Dermawan itu oleh bapaknya,Pak Daniel.
***3 tahun kemudian
   19 April 1999,Nona berumur 3 tahun.Ulang tahunnya dirayakan begitu meriah.Orang tuanya memang orang berada jadi mereka cukup mampu membahagiakan Nona.Tapi dihari bahagia itu ada sedikit  ganjalan dihati kedua orangtua Nona.Karena di umur 3 tahun nona masih juga belum bisa berbicara.Nona tuna rungu.Yaaa,meskipun begitu,ayah dan bundanya tetap sayang kepadanya.Mereka tak pernah menyalahkan siapa-siapa atas kekurangan Nona.Menurut mereka Nona adalah titipan Tuhan dan mereka hanya harus menjaga Nona dengan sebaik-baiknya.
***4 tahun kemudian
   Ditahun ke-7 Nona sudah disekolahkan di SLB (Sekolah Luar Biasa) Harapan Kita.Setiap hari Nona diantar jemput oleh supir da pengasuhnya.Mereka adalah Mang Asep dan Bi Inah.Dari hari kehari perhatian kedua orangtua Nona semakin berkurang,mereka hanya memikirkan masalah pekerjaan saja.Untung ada mang Asep dan bi Inah yang siap memperhatikan Nona kapan saja dan dimana saja.Nona sangat rindu akan kasih sayang Ayah dan Bundanya,setiap mereka pulag kerja Nona selalu menyeret baju keduanya untuk dibawa ke kamar.Di kamar itu Nona ingin memperlihatkan hasil lukisannya yang bergambar Ayah dan Bunda sedang menuntun dirinya di taman dekat rumah.Tetapi mereka tak pernah memperdulikan Nona.Mereka hanya tersenyum lalu keluar dari kamar Nona.Nona amat sedih,ia memang tak mengerti apa-apa.Ia haya tertawa saat bahagia dan menangis saat terluka,ia tak pernah bias bicara.
***2 tahun kemudian
   Hari-hari Nona masih seperti biasa,masih sangat-sangat membosankan.Supir dan pengasuhnya pun ikut bosan dengan kehidupan Nona.Sampai pada suatu hari entah mengantuk atau lelah,mang Asep menabrak pohon saat membawa mobil waktu pulang kerumah.Saat itu malah hari,karena Nona habis pulang belajar tambahan.Saat mobil menabrak pohon,Nona duduk tepat dibelakang mang Asep.Mobil rusak hebat dan Nona mengalami luka berat higga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit terdekat.Nona kritis,kemudia koma.
***4 tahun kemudian
   Nona masih terbaring diRSHS Bandung.Ia masih koma.Kamar Rumah Sakit kini sudah menjadi seperti kamarnya.Aksesoris seperti lampu dan hordengnyapun kini sudah berwarna baby pink.Semua dibuat senyaman mungkin,karna kata seorang psikolog apabila seseorang yang sedang sakit diberi kenyamanan,meskipun dia koma dia akan tetap merasakan kebahagiaan walaupun dibawah alam sadarnya.
   Semua lukisan Nona pun dibawa dan ditempel di kamar Rumah Sakit.Sampai lukisan terakhirnya yang bergambar Ayah dan Bundanya yang melepaskan tangan Nona pun ditempel dikamar itu.
   Entah sebuah pertanda atau apa,lukisan itu memiliki arti yang sangat misterius sekaligus berharga karena dilukisan itu ada tulisan yang berbunyi Aku sayang Ayah dan Bunda walaupu aku tak pernah bisa mengungkapkannya lewat berbicara.Ternyata tulian itu dibuat oleh Nona dan dibantu oleh ibu Siska yang mengajar di SLB dimana Nona bersekolah.Nona ingin menuliskan kata-kata itu dan ia bicara lewat bahasa isyarat pada ibu Siska,.
   Saat mengetahui itu semua,Ayah dan Bunda menangis sedih menyadari anaknya sangat sayang kepada mereka.Padahal beberapa tahun terakhir perhatian keduanya sudah terfokus hanya pada pekerjaan saja.”Aku menyesal telah menyia-nyiakan Nona” lirih Ayah.Sedangkan bunda haya bisa meneteskan air mata sambil memandang Nona yang terbaring di tempat tidur.
***1 tahun kemudian
   Pihak keluarga telah pasrah akan keadaan Nona.Mereka tak punya apa-apa lagi tuk membiayai perawatan Nona.Mereka memilih untuk menvabut semua alat medis yang terpasang ditubuh Nona.Nona masih koma,tapi kini ia dirawat di rumah.Seminggu setelah dirawat dirumah,Nona membuaka matanya.Dia tersadar.”eehh..euuhh..euhh” Nona bersuara.Ayah dan Bunda terkejut dan langsung mengucap syukur.”Alhamdulillah ya Allah,Nona..ini Bunda naakk.” Lirih Bunda.Tapi Nona hanya tersenyum sambil menangis.kemudian ayahnya berbicara “Nona,lekas sembuh yaaa.. ayah kangen Nona. Maaf selama ini Ayah menyia-nyiakan Nona..” Ucap ayah sembari tersedu.Namun Nona masih tetap tersenyum sembari menangis.Lalu dia mengangkat telunjuknya dan menunjukkan ke lukisan yang terakhir dia buat.Pada saat Ayah dan Bunda menengok ke lukisan itu,Noda bersuara “Aaah..Ndaa..Na yang ahh ndaaa..” Lalu Suara Nona semakin mengecil dan melemah.Mata Nona terlelap perlahan-lahan.Ia meninggalkan Ayah dan Bundanya untu selama-lamanya.Nona meninggal.
   Ayah dan Bunda tak bisa berkata apa-apa.Mereka menangis sambil memeluk jasad  Nona.Mereka akhirnya tau selama ini Nona berusaha mengucapkan kata “Nona sayang kalian ayah dan bunda..” tetapi sayangnya mereka berdua menyia-nyiakan Nona.Dan akhirnya Nona pergi untuk selama-lamanya..Kini Nona telah bahagia dialam sana meskipun tak pernah bisa berbicara.